Koperasi Membantu Masyarakat Ekonomi Golongan Lemah

 Hasil gambar

Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan usaha seharusnya bisa lebih memihak golongan ekonomi menengah ke bawah. Mereka yang memiliki sedikit dana untuk memulai usaha sendiri. Mereka yang pendidikannya terbatas untuk dapat bersaing di dunia kerja. Lalu apa pilihan yang tersisa bagi golongan ini? Mau usaha modalnya ga cukup, mau cari kerja pendidikan pas-pasan. Banyak alternatifnya sebenarnya. Dan koperasi menjadi salah satunya.
Masyarakat yang masuk ke dalam golongan ekonomi menengah ke bawah pun bisa menjadi pemilik perusahaan, lebih spesifiknya pemilik koperasi atau anggota koperasi. Bagaimana koperasi dapat membantu perekonomian masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah? Pastinya dengan menjalankan usaha-usaha dimana koperasi bereperan sebagai :

1. Koperasi berperan menjalankan usaha yang tidak bisa dilakukan oleh masing-masing anggotanya secara perseorangan. Misalnya koperasi pedagang, koperasi berperan menjalankan usaha simpan pinjam modal usaha kepada pedagang yang menjadi anggotanya. Profit atas jasa pinjaman akan kembali berputar diantara anggotanya. Yang mana jika peran tersebut diambil oleh lembaga keuangan lain seperti bank, maka profit atas jasa pinjaman akan lari ke luar. Belum lagi jika yang mengambil peran menjalankan usaha simpan pinjam di kalangan pedagang adalah rentenir atau lintah darat, bukan hanya jasa pinjaman yang lari ke luar, tapi akan sangat memberatkan pedagang.
2. Koperasi berperan menjalankan usaha yang membutuhkan economic of scale. Misalnya koperasi produsen tempe. Koperasi bisa berperan melaksanakan joint purchasing terhadap kedelai. Sehingga posisi tawar produsen tempe semakin kuat, lebih leluasa untuk memilih pemasok yang paling kompetitif. Yang mana jika masing-masing produsen tempe membeli kedelai secara sendiri-sendiri kemungkinan besar mendapatkan harga yang lebih tinggi daripada membeli kedelai secara kolektif. Koperasi produsen tempe juga bisa berperan menjalankan usaha pemasaran tempe yang terpusat, lebih terorganisir, lebih profesional, sehingga memberikan kemungkinan tempe yang dipasarkan mendapat pasar terbaik. Margin koperasi disepakati sedemikian rupa oleh koperasi dan anggotanya, yang sifatnya menguntungkan keduanya.
3. Koperasi berperan menjalankan usaha yang membutuhkan modal besar. Misalnya koperasi perumahan. Dalam satu komplek perumahan saat ini, toko retail modern menjadi kebutuhan yang tidak disadari. Dibutuhkan modal tidak sedikit, minimal ratusan juta untuk dapat membuka toko retail modern. Selama ini toko retail modern didirikan oleh perseorangan, yang mana profit yang didapatkan dari customer masuk ke kantong satu orang. Bagaimana jika orang-orang dalam komplek perumahan membentuk koperasi, menggabungkan modal dan membangun toko retail modern di komplek perumahan tersebut. Sehingga profit yang dihasilkan toko tersebut dapat dinikmati oleh penghuni perumahan tersebut, yang menjadi customer sekaligus pemilik toko retail modern.
Koperasi punya potensi untuk menyeimbangkan perekonomian. Yang tadinya berpusat pada masyarakat golongan ekonomi mampu menjadi lebih merata. Kepemilikan perusahaan-perusahaan bukan lagi dimiliki oleh segelintir orang yang sudah berduit. Tapi kepemilikan perusahaan-perusahaan bisa digeser dimiliki oleh masyarakat banyak melalui koperasi.

Barangkali ada agan-agan yang mau menambahkan!

Maju Koperasi Indonesia.    

Sumber : KasKus

No comments:

Post a Comment