JAKARTA--Jumlah koperasi
aktif yang mencapai 150.000 unit menjadikan koperasi sebagai bagian dari
program pembangunan kesejahteraan nasional.
Ketua Harian Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Agung Sudjatmoko
mengatakan dengan jumlah penduduk sebesar 255 juta jiwa dan tersebar di 17.000
pulau, Indonesia membutuhkan pangan dan energi yang sangat besar. Tantangan
terbesar yang dihadapi adalah menurunkan rasio Gini yang angkanya 0,39%.
Dari 150.000 unit koperasi yang ada, jumlah anggotanya mencapai 37
juta orang.
"Dengan volume bisnis menyentuh Rp266 triliun serta
memberikan kontribusi pembentukan PDB sebesar 3,9%, menunjukkan koperasi bukan
hanya bagian pembangunan ekonomi nasional tapi juga bagian dari program
pembangunan kesejahteraan nasional," ujar dia dalam ASEAN Cooperative
Development Meeting di Filipina, seperti yang dikutip Bisnis dari pernyataan
resmi yang diterima Kamis (7/9/2017).
Dekopin menyoroti beberapa sektor yang nilai tambahnya dapat
ditingkatkan terkait sustainable development goals (SDG) dengan menggunakan
platform koperasi yaitu pertanian, perikanan, dan financial technology
(fintech).
Di sektor pertanian, Dekopin fokus mengembangkan akses permodalan
melalui koperasi keuangan, penerapan teknologi tepat guna pertanian,
pengorganisasian petani melalui koperasi, dan membuka akses pemasaran serta
distribusi bagi produk pertanian melalui koperasi. Pasalnya, petani kecil di
Tanah Air memiliki banyak masalah yang harus dihadapi seperti skala pertanian
yang kecil, usaha tani yang tidak terorganisasi dengan baik, luasan tanah
terbatas, serta keterbatasan modal dan teknologi.
Lewat koperasi, petani bisa mendapatkan akses untuk mengembangkan
usaha taninya dengan pembinaan sosiopreneur. Dengan demikian, petani diklaim
akan menjadi lebih cerdas secara ekonomi.
Koperasi juga menjadi wadah paling prospektif untuk meningkatkan
nilai tambah petani karena menerapkan transformasi teknologi untuk meningkatkan
kualitas produk, meningkatkan dukungan akses keuangan sembari menjamin
penghasilan yang layak, dan membuka akses pasar serta distribusi yang lebih
luas.